Menerima Kunjungan Kerja DPMPTSP Kota Magelang

Pada hari Senin (26/12/2022) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kulon Progo menerima kunjungan kerja dari DPMPTSP Kota Magelang. Rombongan DPMPTSP Kota Magelang dipimpin oleh Plt Kepala DPMPTSP Kota Magelang, Indah Dwiantari S.Sos dan diterima oleh Koordinator Jabatan Fungsional Penanaman Modal II DPMPTSP Kulon Progo, Cahyono ST.

Pada kesempatan tersebut, Plt Kepala DPMPTSP Kota Magelang, Indah menyampaikan bahwa pihaknya ingin mengetahui lebih lanjut berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengawasan pelaku usaha yang sudah dijalankan oleh DPMPTSP Kulon Progo.

"Saat ini perizinan berusaha kan sudah melalui OSS. Nah, pengawasan yang dijalankan juga sudah terintegrasi dari masing-masing dinas terkait. Hal ini menjadi perhatian kami, apakah di DPMPTSP Kulon Progo sudah menjalankan pengawasan terintegrasi dengan melibatkan dinas terkait? Kemudian seperti apa pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pelaksanaan penanaman modal?" tutur Indah.

Selain itu, Indah juga menanyakan bagaimana strategi yang dilakukan oleh DPMPTSP Kulon Progo dalam melakukan pengawasan para pelaku usaha. "Karena di tempat kami, di Kota Magelang, jumlah pelaku usaha tidak banyak dan terbatas. Jadi kalau melakukan pengawasan dan mengundang untuk acara sosialisasi atau bimbingan teknis, ya hanya itu-itu saja," bebernya.

Koordinator Jabatang Fungsional Penanaman Modal II DPMPTSP Kulon Progo, Cahyono menanggapi bahwa kegiatan pengawasan yang dijalankan di Kulon Progo sudah terintegrasi dengan dinas terkait. "Memang agak kesulitan ya dalam melakukan penjadwalan, namun kami sudah mengantisipasinya. Termasuk koordinasi langsung dengan dinas terkait," katanya.

Berkaitan dengan objek pengawasan maupun kegiatan yang melibatkan pelaku usaha di Kulon Progo, Cahyono mengaku bahwa hal itu juga menjadi salah satu kendala. "Kami sesuaikan kegiatan pengawasan yang memang sesuai kewenangan di kabupaten. Ya memang bukan prioritas di BKPM ya karena yang diawasi kan usaha menengah atau besar dan tingkat risiko menengah tinggi dan tinggi. Namun ya ini kami sesuaikan dengan kondisi di tempat kami," akunya.