DIDIK NINI THOWOK MEMBANGUN PADEPOKAN SENI DI KULON PROGO

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu ( DPMPT ) Kab. Kulon Progo beberapa waktu yang lalu menerima kunjungan Didik Nini Thowok seniman koreografer tari terkemuka dari Yogyakarta dalam rangka rencana pembangunan padepokan seni seluas 3,5 hektar di lereng perbukitan menoreh di Pendowoharjo Girimulyo Kulon Progo.
Kedatangan Didik Nini Thowok diterima oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kulon Progo Agung Kurniawan, S.IP M.Si. Dalam kesempatan tersebut, Agung Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya sangat mendukung rencana investasi di bidang Pariwisata dan Kebudayaan. Hal ini untuk mengimbangi dinamika investasi sektor industri dan mega proyek, sekaligus menyongsong bandara baru, bedah menorah dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN ) Borobudur yang ditopang oleh pengembangan kawasan Samigaluh-Kalibawang-Girimulyo. Didik Nini Thowok dengan semangat memaparkan bagaimana membangun kebudayaan dan karakter manusia yang berkepribadian, bagaimana membangun ekonomi mandiri sehingga beliau ingin membangun budaya berbasis local dan berwawasan global dengan mendirikan padepokan seni di Kulon Progo.
Di padepokan seni tersebut, masyarakat bisa belajar menari, gamelan, nembang, ketoprak, dan kebudayaan Indonesia lainnya. Sanggar Didik Nini Thowok akan mengikuti konsep perkampungan wisata Sampran Thailand. Di kawasan perkampungan itu, nantinya didirikan pasar-pasar kecil yang menjual hasil pertanian organik milik masyarakat setempat. Selain mempelajari beragam seni tari hingga membatik gebleg renteng khas Kulon Progo, wisatawan yang berkunjung ke perkampungan yang tidak jauh dari situs budaya Bendung Kayangan juga dapat belajar menanam tanaman organik serta beragam kuliner.
Agung Kurniawan mengatakan, selain padepokan tari, nantinya juga akan dibangun museum dan perkampungan tari. Dimana semuanya berkaitan dengan Didik Nini Thowok dan tari. Dengan dibangunnya padepokan, museum, dan perkampungan tari nantinya harapannya orang-orang bisa semakin mencintai budaya dan mengetahui maestro tari dari Indonesia. Selain itu, jangka panjangnya agar potensi wisata di Bukit Menoreh Kulon Progo bisa berkembang. Hal ini untuk menambah eksotisme budaya dan magnet wisata. Orang-orang asing yang ingin belajar tari bisa datang ke perbukitan menoreh.