Duta Besar RI Hadiri KP3MN di Manado

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, mengadakan Kegiatan Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN), tanggal 21 sd 23 April 2014, di  Hotel Novotel, Manado, Sulawesi Utara. Peserta rapat koordinasi adalah seluruh lembaga daerah bidang penanaman modal propinsi dan kabupaten/kota se Indonesia. KP3MN kali ini sangat istimewa, karena pada hari pertama forum KP3MN dihadiri sejumlah duta besar RI untuk negara sahabat.


Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, membahas investasi Jepang ke Indonesia. Prospek hubungan RI-Jepang menunjukkan trend positif. Segi ekonomi, rencana pembangunan 3.000 ha Kawasan Industri Cilamaya (Jawa Barat) untuk menampung investasi Jepang sampai 15 tahun ke depan. Bagaimana untuk menjamin trend dan prospek tadi ? Apa yang perlu dilakukan? Menjaga dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif, melalui pengendalian upah buruh, jangan meningkat drastis dan tiba-tiba. Demo buruh, agar tertib, tidak vandalis dan anarkis. Masalah perizinan, tetap lambat dan perlu percepatan.


“Jepang amat berminat investasi bidang infrastruktur, seperti listrik, jalan, bandara, pelabuhan dan sebagainya. Hal ini sekaligus akan menopang investasi mereka di bidang lain,” kata Yusron Ihza Mahendra. Namun demikian, hambatan di lapangan masih amat banyak, misalnya pembebasan lahan, aturan atau undang-undang keimigrasian dan pungutan-pungutan yang tidak jelas.


Duta Besar RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, menegaskan ekonomi Rusia saat ini telah menjadi kekuatan ekonomi dunia untuk dimanfaatkan dalam pengembangan investasi bidang perdagangan, pariwisata dan industry di daerah dan nasional. Investasi terbaru Rusia di Indoensia adalah pembangunan rel kereta api khusus angkutan batu bara di Kalimantan Timur senilai US $ 2,5 miliar. Pembangunan smelter nikel dan tembaga US $ 2,3 miliar. Joint venture pembangunan pabrik truk. Pembangunan resort di Pulau Bintan senilai US $ 5 juta.


Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf, posisi Thailand di dunia saat ini sangat mencengangkan. Ranking 18 dalam hal kemudahan berbisnis. Ranking 27 dalam hal competitiveness. Ranking 1 produser hard disk drives. Ranking 2 eksportir dan produsen karet alam, sintesis dan gula. Rangking 6 produsen beras. Ranking 12 total eksportir bahan pangan. Ranking 10 produsen automobile. Data investasi Thailand di Indonesia meliputi 52 proyek senilai 106,9 US $.


Pada hari kedua forum KP3MN, para peserta se Indonesia, dibagi dalam beberapa kelompok kerja merumuskan berbagai permasalahan dan langkah-langkah tindaklanjut di bidang penanaman modal. Permasalahan tersebut adalah, (1) masih ada beberapa daerah yang belum membentuk PTSP. (2) sudah membentuk PTSP, tapi belum ada pendelegasian kewenangan / penugasan dari Kepala Daerah kepada PTSP. (3) Rotasi/mutasi SDM di bidang penyelenggaraan pelayanan penanaman modal terlalu cepat. (4) masih rendahnya SDM secara kualitas dan kuantitas. (5) masih banyak daerah yang belum mengimplementasikan SPIPISE. (6) masih perlu ditingkatkan kepatuhan pelaku usaha dalam menyampaikan LKPM.